# main()
# {
# int a; // a: 0($fp)
# a = mysub( 6 );
# print( a );
# }
.text
.globl main
main:
# prolog
sub $sp,$sp,4 # 1. Push return address
sw $ra,($sp)
sub $sp,$sp,4 # 2. Push caller's frame pointer
sw $fp,($sp)
# 3. No S registers to push
sub $fp,$sp,4 # 4. $fp = $sp - space_for_variables
move $sp,$fp # 5. $sp = $fp
# subroutine call
# 1. No T registers to push
li $a0,6 # 2. Put argument into $a0
jal mysub # 3. Jump and link to subroutine
# return from subroutine
# 1. No T registers to restore
sw $v0,0($fp) # a = mysub( 6 )
# print a
lw $a0,0($fp) # load a into $a0
li $v0,1 # print integer service
syscall
# epilog
# 1. No return value
add $sp,$fp,4 # 2. $sp = $fp + space_for_variables
# 3. No S registers to pop
lw $fp,($sp) # 4. Pop $fp
add $sp,$sp,4 #
lw $ra,($sp) # 5. Pop $ra
add $sp,$sp,4 #
jr $ra # return to OS
Perhatikan kode di bawah, nilai yang tersimpan di $v0 dicopy ke variabel a yang berada di stack
Pada kalimat selanjutnya code akan bekerja menyalin nilai a di stack yang sudah memegang nilai $v0, ke dalam $a0 untuk kemudian dilakukan pencetakan nilai ini menggunakan service dari SPIM. Sekali lagi sebenarnya melakukan hal ini tidak perlu melibatkan stack, tetapi lagi-lagi kompiler yang tidak optimal mungkin melakukan hal semacam ini.
Kompiler yang optimal mungkin memproduksi code yang lebih efisien daripada code di atas.
Kompiler optimal mungkin akan memerikasa source kode dan menulis ulang source tersebut menjadi sebuah kalimat yang lebih efisien. Misalnya mengubah source code main() menjadi tanpa variabel a
main()
{
print( mysub( 6 ) );
}
Tidak ada komentar:
Posting Komentar